STUDI KASUS DAMPAK DARI FACEBOOK





Dalam artikel kali ini akan membahas tenntang contoh sebuah studi kasus pada facebook.

Facebook

Siapa sih yang tidak tahu salah satu sosial media ini yaitu facebook atau biasa disapa fb, rata-rata semua pasti tau facebook. Sebelum masuk ke artikel mari kita kenal lebih dekat.

Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial berkantor pusat di Menlo Park, California, Amerika Serikat yang diluncurkan pada bulan Februari 2004. Hingga September 2012, Facebook memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif, lebih dari separuhnya menggunakan telepon genggam.


Didirikan: Februari 2004, Cambridge, Massachusetts, Amerika
Kantor Pusat: Menlo Park, California, Amerika
Pendiri: Mark Zuckerberg, Eduardo Saverin, Dustin Moskovitz, Andrew McCollum, Chris Hughes
Anak perusahaan: WhatsApp Inc., Onavo, LiveRail, LAINNYA
 
Itu adalah pengenalan facebook secara umum.
 
 
 
Selain digunakan untuk sosial media yang memudahkan berkomunikasi dengan orang lain facebook juga terkadang bisa membuat atau share berita oleh penggunanya.
 
          Namun sayang terkadang berita yang disebarkan tidak ada asal usul-nya dan tidak dapat di pertanggung jawabkan dan itu terkadang hanya sebuah kebohongan belaka, atau bisa disebut HOAX.
Media sosial kini tidak hanya menjadi media untuk menjalin komunikasi antara sesama pengguna. Melalui media sosial, siapa saja bisa menyebarkan informasi. Sayangnya, tidak semua orang berbagi informasi yang benar berdasarkan fakta atau riset, dan informasi itu tidak bisa disaring oleh penyedia layanan.
 
 
 
 
 
          Berita hoax ini sangat merugikan masyarakat atau pengguna sosial media. Karena beritanya yang mengandung unsur kebohongan dan tidak dapat dipertanggung jawabkan. Karena wawasan yang kurang dampaknya masyarakatpun mudah percaya dengan berita berita hoax ini dan ikut menyebar luaskan berita hoax yang tidak jelas dan tidak dapat dipertanggung jawabkan. Tujuannya adalah supaya si penyebar berita hoax mendapat keuntungan tersendiri

Berikut adalah beberapa studi kasus berita hoax yang sempat viral.


 1. Gerakan Rush Money

Hasutan Rush Money sempat menggema di Indonesia beberapa waktu lalu. Rush money mulai diperbincangkan netizen di media sosial ketika isu ini menyebar pasca demo besar 4 November 2016 yang menuntut agar Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, diadili oleh aparat penegak hukum atas dugaan penistaan agama.
Isu rush money sengaja disebar oleh oknum tertentu untuk mengajak masyarakat Indonesia menarik semua uangnya yang berada di bank BUMN maupun swasta pada 25 November 2016.
Untungnya isu ini langsung ditepis oleh pemerintah. Menteri Keuangan Sri Mulyani langsung memberikan imbauan agar masyarakat tidak mudah terhasut. Menurutnya, jika sampai terjebak karena isu ini, kestabilan ekonomi dan politik di Indonesia akan terganggu. Yang paling buruk bisa menyebabkan krisis moneter seperti yang pernah terjadi di tahun 1997-1998 lalu.
 
 

2. 10 Juta Tenaga Kerja China Masuk Indonesia

Linimasa media sosial dihebohkan dengan penyebaran berita yang menyebutkan Indonesia kedatangan tenaga kerja asing asal China. Jumlah yang disebutkan tidak tanggung-tanggung, yakni 10 juta orang. Ada juga yang menghembus kabar mencapai 20 juta tenaga kerja China.
Presiden Joko Widodo langsung membantah isu yang meresahkan masyarakat ini. Menurutnya, jumlah TKA asal China sekitar 21.000. Jumlah ini disebut jauh lebih kecil dibandingkan jumlah TKI di Hong Kong yang mencapai 153 ribu orang.
Presiden juga menilai isu yang beredar soal TKA ke Indonesia tidak logis sebab upah bekerja di sini rata-rata masih Rp 1,5 juta sampai Rp 3 juta, sedikit lebih rendah dibandingkan di China yang bisa diupah hingga di atas Rp 5 juta.
 

3.  Pokemon Go: 'Aku Yahudi'

Begitu Nintendo dan Niantic Labs meluncurkan aplikasi permainan Pokemon Go, semua orang, termasuk masyarakat Indonesia, langsung kecanduan dengan permainan yang mengusung teknologi augmented reality ini.
Ketika pemain tengah "sibuk" menangkap Pokemon dengan perangkat ponsel pintarnya, muncul sebuah isu yang cukup mengagetkan sekaligus menggelitik mengenai Pokemon Go. Isu yang disebar melalui media sosial ini menyebutkan Pokemon Go memiliki arti: Aku Yahudi. Tidak hanya nama aplikasinya saja, nama-nama monster yang ada di dalam game juga disebut mempunyai makna, seperti Pikachu yang berarti: Jadilah Yahudi. Si penyebar hoax menyebut itu adalah arti dalam bahasa Syriac atau bahasa Suryani.
Nintendo sendiri membantah rumor ini dengan menyebutkan Pokemon tidak memiliki keterkaitan dengan agama. Pokemon sendiri berarti Pocket Monster atau monster saku. Bantahan juga diberikan oleh profesor Universitas Al-Azhar, Mohammed abu Laila. Menurutnya, nama karakter Pokemon tidak memiliki bukti yang valid sebagai ajakan Yahudi.
 

4. Gambar Palu Arit di Rupiah Edisi Baru

Pada tanggal 18 Desember 2016, Bank Indonesia meluncurkan 11 pecahan uang rupiah dengan desain baru. Sebagian masyarakat menyambut baik uang baru ini, namun tidak sedikit juga yang mencibir uang itu.
Bukan hanya mengkritik desainnya yang dirasa mirip dengan uang yuan China, mereka juga mengkritik kehadiran gambar palu arit di logo BI. Hal ini dikarenakan dua perkakas itu identik dengan simbol komunis.
Logo BI yang disebut menyerupai simbol komunis itu merupakan bagian dari teknologi cetak khusus yang disebut dengan rectoverso. Teknik ini akan membuat gambar menjadi tidak beraturan dan baru terlihat jelas ketika uang diterawang.
dll.


Itu salah satu studi kasus tentang beredarnya Hoax yang pernah terjadi dan sudah di klarifikasi bahwa beritanya hoax.


Sekian artikel kali ini semoga bermanfaat.
Dan terimakasih sudah mengunjungi blog saya!!
 
 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Setting JoyStick PES 2017 di PC

Mengatasi VRAM dan GPU Tidak Terbaca PES 2017

Cara Membuat Message Box (msgbox) dengan Notepad